Gedung E kampus Politeknik Negeri Media Kreatif atau yang biasa disebut Polimedia memiliki 10 lantai tetapi untuk saat ini lantai 9 dan 10 masih dalam proses pengerjaan . Yang paling bawah terdapat yang namanya Hall Polimedia, biasanya untuk tempat acara mahasiswa-mahasiswi Polimedia, di sekitar Hall juga terdapat panggung yang lumayan besar dan luas.
Di sebelah kanan Hall Polimedia terdapat Masjid Ar-Rahman , Masjid biasa mahasiswa-mahasiswi Polimedia untuk melaksanakan ibadah sholat. Masjidnya sangat adem dan asri karena berada di sekitar pohon-pohon rindang. Fasilitas masjidnya juga lumayan lengkap ada banyak mukena, Al-Quran, kipas angin dan tempat wudhu dengan air yang bersih.
Di sebelah kiri Hall terdapat basement, basement adalah tempat parkir kendaraan motor untuk mahasiswa-mahasiswi Polimedia, tempatnya cukup luas dan biayanya juga murah hanya dengan Rp 1000 sudah bisa parkir di basement.
Di belakang Hall terdapat Wisma Polimedia, tempatnya juga lumayan nyaman dan layak, wisma Polimedia ini terdiri dari 2 lantai. Di samping wisma terdapat Poliklinik Polimedia, Poliklinik biasanya digunakan mahasiswa atau mahasiswi yang ingin berobat. Tempatnya bersih dan nyaman, tidak perlu membayar untuk berobat, karena hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) kita sudah bisa berobat dengan gratis .
Di belakang wisma dan poliklinik terdapat kantin baru atau yang biasa disebut Kanbar adalah tempat untuk makan, jajan dan nongkrong mahasiswa, banyak sekali macam-macam makanan yang dijual di sana, ada bakso, soto mie, mie ayam, mie instan, pecel lele, somay, batagor, sosis bakar, ayam bakar dan masih banyak lagi.
Kamis, 26 Oktober 2017
Alat Transportasiku Yang Murah Meriah
Transportasi adalah salah satu hal yang penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua orang membutuhkan alat transportasi untuk bisa sampai tujuan yang mereka inginkan . Selain murah meriah biayanya dan juga efisien tidak menghabiskan waktu dan tenaga yang banyak karena kita hanya duduk manis menunggu sampai ke tempat tujuan.
Angkutan Kota atau yang biasa kita sebut Angkot adalah alat transportasi yang murah meriah
dan hampir ada dimana-mana, Biasanya kita dapat temui angkot di jalan raya besar . Penumpang angkot terdiri dari berbagai macam usia, mulai dari pelajar SD, SMP, SMK, mahasiswa, karyawan pabrik, pegawai, orang kantoran bahkan ibu rumah tangga.
Tarif yang dikeluarkan biasanya hanya Rp 4.000 tergantung jarak dekat atau jauhnya tujuan kita.
Hal yang paling menjengkelkan ketika naik angkot adalah terkadang supirnya yang ugal-ugalan membawa angkotnya, itu sangat membuat kita tidak nyaman . Hal yang kedua adalah mengetem, tapi mau gimana lagi mereka juga harus mendapatkan banyak penumpang agar bisa mendapat setoran yang banyak untuk menafkahi keluarganya di rumah.
Puisi Untuk Angkutan Kota
Pagi hari kau menjemputku...
Mengantarku ke tempat menuntut ilmu...
Tidak lupa siang kau menjemputku...
Mengantarku kembali ke rumah...
Penumpang dari berbagai usia...
Di pojok jendela tempat duduk favoritku...
Penumpang silih berganti dengan tarif yang sama...
Sesekali pengamen masuk menjual suaranya...
Di tengah ramainya lalu lintas...
Waktu menunjukkan pukul tiga sore...
Kantuk dan lapar sudah aku rasakan...
Ingin rasanya cepat sampai ke rumah...
Angkot... Ku ucapkan terimakasih untukmu
Hampir setiap hari kau selalu ada untukku...
Hujan dan panas kau tak hiraukan...
Kau mengantarku dengan selamat sampai tujuan...
F.M ^_^
F.M ^_^
Selasa, 24 Oktober 2017
Para Pahlawan Kemerdekaan
Indonesia tanah airku...
Indonesia tempat lahirku...
Bangsa yang aku cintai...
Bangsa yang aku banggakan...
Yang kini sudah merdeka...
Merdeka dari jajahan...
Kemerdekaan ini adalah usaha...
Usaha para pahlawan tercinta...
Mereka rela hancur demi kami...
Mereka rela berkorban demi kami...
Mereka rela mati demi bangsa ini...
Mereka rela menderita demi negeri ini...
Terima kasih para pahlawan tercinta...
Terima kasih para pejuang kebanggaan...
Berkat kerja kerasmu negara kami merdeka...
Jasamu akan selalu kami kenang...
F.M ^_^
Kamis, 19 Oktober 2017
Festival Sastra untuk Meningkatkan Minat dan Budaya Membaca
Festival menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah.
Sastra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bahasa (kata-kata, gaya, bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab) (bukan bahasa sehari-hari).
Nah menurut saya arti kedua kata Festival Sastra itu sendiri adalah hari dalam rangka memperingati peristiwa penting melalui bahasa yang indah atau gaya bahasa yang indah tapi bukan memakai bahasa yang sehari-hari digunakan.
Berikut ini adalah beberapa contoh Festival Sastra yang pernah diadakan di Indonesia :
1. Pada tanggal 26-29 April 2017 Banyuwangi mengadakan Festival Sastra di depan Stadion Diponegoro tentu saja acara ini menarik perhatian ratusan warga dan pelajar penggemar sastra. Acara Festival Sastra ini mendapatkan respon dan antusias yang bagus dari kalangan masyarakat dan pelajar karena dinilai bisa meningkatkan budaya dan cinta sastra ke kalangan anak-anak muda.
Diadakan kegiatan Festival Sastra ini adalah untuk meningkatkan minat dan budaya membaca, menulis supaya mempunyai kemampuan berfikir yang lebih berkualitas, menjadi hal yang positif untuk perkembangan kreativitas bakat minat anak-anak dan agar generasi muda semakin mencintai sastra.
Banyak berbagam lomba di acara Festival Sastra ini yaitu lomba membaca puisi, lomba bercerita, lomba menulis cerita pendek (cerpen) dan lomba membaca biografi tokoh-tokoh pahlawan dan tokoh-tokoh nasional yang diikuti oleh siswa-siswi dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sebagai pembuka acara Festival Sastra diisi oleh acara lomba mewarnai yang diikuti oleh 500 anak-anak TK se-Banyuwangi.
Di lomba menulis puisi terdapat 32 puisi terbaik dan di lomba menulis cerita pendek terdapat 12 cerita pendek terbaik yang terpilih dari sekian ratusan peserta yang mengikuti lomba ini, karya yang dipilih adalah penilaian dari dua orang sastrawan terkenal yaitu Hasan Aspahani dan D. Zawawi Imron.
Tidak hanya sastrawan, para guru bahasa dan sastra juga ikut terlibat dalam acara ini dan diberi kesempatan untuk bisa berdialog dengan sastrawan terkenal yang didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Para penggemar sastra dan para pembaca juga mendapatkan kesempatan untuk dapat bertemu dengan penulis dan para sastrawan untuk saling berbagi cerita tentang pengalaman dan pengetahuan.
2. Pada tanggal 3-6 Agustus 2017 Festival Sastra hadir di Kota Tua Jakarta, acara festival ini bertepatan dengan perayaan 50 tahun kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.
Tujuan diadakan festival sastra ini adalah agar budaya dan sastra dapat mempererat hubungan antara negara-negara ASEAN. Acara ini disambut antusias oleh warga Jakarta dan para pecinta sastra sehingga kawasan Kota Tua sangat padat dan penuh.
Banyak alat transportasi yang tersedia untuk sampai ke kawasan Kota Tua Jakarta yaitu naik Kereta Api, Bus Transjakarta dan Bus Pariwisata, tidak membutuhkan uang banyak juga untuk bisa sampai ke kawasan Kota Tua Jakarta.
Festival Sastra ini diikuti oleh penulis dari 10 negara ASEAN dan lebih dari 20 negara dari lima benua, hadir juga penulis tanah air yang baru saja meraih pernghargaan cerita pendek (cerpen) terbaik Kompas yaitu Martin Aleida.
Sastra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bahasa (kata-kata, gaya, bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab) (bukan bahasa sehari-hari).
Nah menurut saya arti kedua kata Festival Sastra itu sendiri adalah hari dalam rangka memperingati peristiwa penting melalui bahasa yang indah atau gaya bahasa yang indah tapi bukan memakai bahasa yang sehari-hari digunakan.
Berikut ini adalah beberapa contoh Festival Sastra yang pernah diadakan di Indonesia :
1. Pada tanggal 26-29 April 2017 Banyuwangi mengadakan Festival Sastra di depan Stadion Diponegoro tentu saja acara ini menarik perhatian ratusan warga dan pelajar penggemar sastra. Acara Festival Sastra ini mendapatkan respon dan antusias yang bagus dari kalangan masyarakat dan pelajar karena dinilai bisa meningkatkan budaya dan cinta sastra ke kalangan anak-anak muda.
Banyak berbagam lomba di acara Festival Sastra ini yaitu lomba membaca puisi, lomba bercerita, lomba menulis cerita pendek (cerpen) dan lomba membaca biografi tokoh-tokoh pahlawan dan tokoh-tokoh nasional yang diikuti oleh siswa-siswi dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sebagai pembuka acara Festival Sastra diisi oleh acara lomba mewarnai yang diikuti oleh 500 anak-anak TK se-Banyuwangi.
Di lomba menulis puisi terdapat 32 puisi terbaik dan di lomba menulis cerita pendek terdapat 12 cerita pendek terbaik yang terpilih dari sekian ratusan peserta yang mengikuti lomba ini, karya yang dipilih adalah penilaian dari dua orang sastrawan terkenal yaitu Hasan Aspahani dan D. Zawawi Imron.
Tidak hanya sastrawan, para guru bahasa dan sastra juga ikut terlibat dalam acara ini dan diberi kesempatan untuk bisa berdialog dengan sastrawan terkenal yang didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Para penggemar sastra dan para pembaca juga mendapatkan kesempatan untuk dapat bertemu dengan penulis dan para sastrawan untuk saling berbagi cerita tentang pengalaman dan pengetahuan.
2. Pada tanggal 3-6 Agustus 2017 Festival Sastra hadir di Kota Tua Jakarta, acara festival ini bertepatan dengan perayaan 50 tahun kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.
Tujuan diadakan festival sastra ini adalah agar budaya dan sastra dapat mempererat hubungan antara negara-negara ASEAN. Acara ini disambut antusias oleh warga Jakarta dan para pecinta sastra sehingga kawasan Kota Tua sangat padat dan penuh.
Banyak alat transportasi yang tersedia untuk sampai ke kawasan Kota Tua Jakarta yaitu naik Kereta Api, Bus Transjakarta dan Bus Pariwisata, tidak membutuhkan uang banyak juga untuk bisa sampai ke kawasan Kota Tua Jakarta.
Festival Sastra ini diikuti oleh penulis dari 10 negara ASEAN dan lebih dari 20 negara dari lima benua, hadir juga penulis tanah air yang baru saja meraih pernghargaan cerita pendek (cerpen) terbaik Kompas yaitu Martin Aleida.
Langganan:
Postingan (Atom)
Resensi Buku
Judul : Strategi Meningkatkan Daya Baca Penulis : Nurhadi Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta Editor : Nur Syamsiyah ...

-
Saya ingin sedikit bercerita tentang tugas pertama kali yang diberi Pak Bayu yang kebetulan dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di kam...
-
Gedung E kampus Politeknik Negeri Media Kreatif atau yang biasa disebut Polimedia memiliki 10 lantai tetapi untuk saat ini lantai 9 dan...
-
Bosan ke tempat liburan yang berhubungan dengan seni dan sejarah yang biasa ? berkunjung ke museum sepertinya sudah mainstream, nah kalo ya...