Kamis, 19 Oktober 2017

Festival Sastra untuk Meningkatkan Minat dan Budaya Membaca

     Festival menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah.
Sastra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bahasa (kata-kata, gaya, bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab) (bukan bahasa sehari-hari).
Nah menurut saya arti kedua kata Festival Sastra itu sendiri adalah hari dalam rangka memperingati peristiwa penting melalui bahasa yang indah atau gaya bahasa yang indah tapi bukan memakai bahasa yang sehari-hari digunakan.

Berikut ini adalah beberapa contoh Festival Sastra yang pernah diadakan di Indonesia :


   1. Pada tanggal 26-29 April 2017 Banyuwangi mengadakan Festival Sastra di depan Stadion Diponegoro tentu saja acara ini menarik perhatian ratusan warga dan pelajar penggemar sastra. Acara Festival Sastra ini mendapatkan respon dan antusias yang bagus dari kalangan masyarakat dan pelajar karena dinilai bisa meningkatkan budaya dan cinta sastra ke kalangan anak-anak muda.

     Diadakan kegiatan Festival Sastra ini adalah untuk meningkatkan minat dan budaya membaca, menulis supaya mempunyai kemampuan berfikir yang lebih berkualitas, menjadi hal yang positif untuk perkembangan kreativitas bakat minat anak-anak dan agar generasi muda semakin mencintai sastra.

    Banyak berbagam lomba di acara Festival Sastra ini yaitu lomba membaca puisi, lomba bercerita, lomba menulis cerita pendek (cerpen) dan lomba membaca biografi tokoh-tokoh pahlawan dan tokoh-tokoh nasional yang diikuti oleh siswa-siswi dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sebagai pembuka acara Festival Sastra diisi oleh acara lomba mewarnai yang diikuti oleh 500 anak-anak TK se-Banyuwangi.
Di lomba menulis puisi terdapat 32 puisi terbaik dan di lomba menulis cerita pendek terdapat 12 cerita pendek terbaik yang terpilih dari sekian ratusan peserta yang mengikuti lomba ini, karya yang dipilih adalah penilaian dari dua orang sastrawan terkenal yaitu Hasan Aspahani dan D. Zawawi Imron.

Tidak hanya sastrawan, para guru bahasa dan sastra juga ikut terlibat dalam acara ini dan diberi kesempatan untuk bisa berdialog dengan sastrawan terkenal yang didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Para penggemar sastra dan para pembaca juga mendapatkan kesempatan untuk dapat bertemu dengan penulis dan para sastrawan untuk saling berbagi cerita tentang pengalaman dan pengetahuan.


      2. Pada tanggal 3-6 Agustus 2017 Festival Sastra hadir di Kota Tua Jakarta, acara festival ini bertepatan dengan perayaan 50 tahun kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.
Tujuan diadakan festival sastra ini adalah agar budaya dan sastra dapat mempererat hubungan antara negara-negara ASEAN. Acara ini disambut antusias oleh warga Jakarta dan para pecinta sastra sehingga kawasan Kota Tua sangat padat dan penuh.

Banyak alat transportasi yang tersedia untuk sampai ke kawasan Kota Tua Jakarta yaitu naik Kereta Api, Bus Transjakarta dan Bus Pariwisata, tidak membutuhkan uang banyak juga untuk bisa sampai ke kawasan Kota Tua  Jakarta.

Festival Sastra ini diikuti oleh penulis dari 10 negara ASEAN dan lebih dari 20 negara dari lima benua, hadir juga penulis tanah air yang baru saja meraih pernghargaan cerita pendek (cerpen) terbaik Kompas yaitu Martin Aleida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Buku

Judul : Strategi Meningkatkan Daya Baca Penulis : Nurhadi Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta Editor : Nur Syamsiyah ...