“
PENERAPAN SISTEM INFORMATIKA
PADA
INDUSTRI PENERBITAN DAN PERCETAKAN “
1.1 Latar Belakang
Semakin majunya zaman
di dunia, teknologi sangat bergantung di kehidupan manusia pada zaman sekarang.
Semua bidang membutuhkan bantuan teknologi. Semakin berkembangnya terknologi
manusia sangat dimanjakan oleh teknologi di zaman sekarang ini. Salah satu
bidang yang sangat membutuhkan bantuan teknologi adalah bidang Penerbitan dan
Percetakan. Bidang ini sangat bergantung pada teknologi, hasil yang dikeluarkan
pada bidang ini merupakan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi dengan hasil
yang memuaskan.
Pada bidang Penerbitan
dan Percetakan teknologi sangat dibutuhkan, tanpa bantuan teknologi tidak
adanya hasil yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya masyarakat sangat
mrmbutuhkan informasi yang sedang terjadi di sekitarnya. Masyarakat mendapatkan
informasi melalui bidang Penerbitan dan Percetakan berupa koran. Koran
merupakan hasil produksi dari bidang Penerbitan dan Percetakan. Koran merupakan
kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, untuk seabagian masyarakat yang
menganggap informasi sangat lah penting melalui koran.
Dalam pembuatan koran
kita membutuhkan sebuah teknologi, untuk menghasilkan bacaan yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat. Dari mulai proses pengambilan data dan fakta sampai
koran jadi. Tanpa adanya teknologi di zaman sekarang manusia tidak mengetahui
apa yang terjadi di sekitarnya. Bidang Penerbitan dan Percetakan awalnya hanya
dilakukan dengan cara menulis manual kemudia pada tahun 1440 ditemukannya mesin
cetak yang dapat menggandakan tulisan tersebut dan dapat disebar ke masyarakat
luas.
Semakin majunya zaman
mesin cetak dan mesin untuk menulis naskah semakin dipermudah melalui
teknologi. Ada banyak perusahan yang sudah mulai menjalankan bisnis di bidang
Penerbitan dan Percetakan. Karena bidang ini merupakan salah satu cara membantu
mencerdaskan bangsa, menjadi bangsa yang pintar. Hasil produksi dalam bidang
ini merupakan informasi yang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Dalam bidang
ini juga memberikan sebuah hiburan yang dapat menghibur di masyarakat dalam
bentuk tulisan.
1.2
Rumusan Masalah
- Bagaimana penerapan sistem informasi
pada industri penerbitan dan percetakan pada perusahaaan yang meliputi
pernagkat teknologi informasi yang digunakan ?
- Bagaimana implementasi sistem
informasi manajemen berupa prosedur - prosedur kerja yang meliputi proses
penerbitan, percetakan, dan distribusi yang digambarkan dengan diagram alur (
flow chart ) ?
1.3
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan kami
membuat makalah ini adalah untuk memberi tahu kepada pembaca, perusahan yang
sudah mulai memanfaatkan teknologi di bidang Penerbitan dan Percetakan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.
1.4
Metode Penulisan
Metode penulisan yang
digunakan metode deskriptif, yaitu pembahasan masalah dilakukan dengan cara
penggambaran dan penjabaran proses pre-press dimulai dari awal hingga akhir
pengerjaan, hal tersebut memungkinkan supaya tinjauan suatu masalah yang
terjadi dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
TEORI SISTEM INFORMASI
Ø Definisi
Sistem
Dalam mendefinisikan
system, terdapat dua kelompok pendekatan, pertama lebih menekankan pada
prosedur dan lebih menekankan pada komponen atau elemennya. Kedua pendekatan
system yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan
operasi di dalam system.Pendekatan system lebih menekankan pada prosedur dan
lebih menekankan pada komponennya atau elemennya itu sendiri. Jerry FitzGerald,
AbdrabF. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., (1981), mengungkapkan bahwa
suatu system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan system kedua
lebih menekankan pada jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan
operasi didalam system untuk mendefinisikan sistemnya. Hal ini diungkapkan
Richard F. Neuschel (1960) bahwa suatu prosedur adalah suatu urut-urutan
operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam
satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang
seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Pendekatan system yang
lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan bahwa system
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak
bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Karena pada hakekatnya
setiap komponen system, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat
mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara
kerja yang juga saling berinteraksi.
Ø Sistem
informasi
Sistem Informasi (SI)
adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi
antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini,
istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang
berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Alter berpendapat untuk
sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah
suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan
menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi
pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya
ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Sistem informasi adalah
gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan
komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan
informasi dalam organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem
informasi adalah kumpulandari sub-sub
sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang
berguna.
Ø Tujuan
Sistem Informasi
Tujuan dari sistem
informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja
tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka
informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya
atau relevan, tepat waktu , dan tepat nilainya atau akurat.
Ø Komponen
Komponen prosedur dalam
SI berkaitan dengan prosedur manual dan prosedur berbasis komputer serta
standar untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna. Suatu prosedur
adalah urutan langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan satu atau lebih
aktivitas pengolahan informasi. Pengolahan informasi ini dapat dikerjakan
dengan pengguna, atau kombinasi pengguna dan staff TI. Suatu bisnis terdiri
dari berbagai macam prosedur yang digabungkan secara logis untuk membentuk
suatu sistem. Sebagai contoh sistem yang umumnya ada dalam suatu organisasi
adalah sistem penggajian, personalia, akuntansi, dan gudang. Ini terdiri dari
komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur.
TEORI PENERBITAN DAN PERCETAKAN
Ø Teori
Penerbitan
Penerbit atau
penerbitan adalah industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak
sebuah literatur dan informasi atau sebuah aktivitas membuat informasi yang
dapat dinikmati publik" Penerbit dari sistem penerbitannya dibedakan
sebagai penerbitan umum (konvensional) dan juga penerbitan dengan sistem indie
atau self publish, di mana penulis sebagai penerbitnya.
Secara tradisional,
istilah ini mengacu kepada usaha pendistribusian dari usaha percetakan seperti
buku dan surat kabar. Dengan perkembangan sistem teknologi informasi, istilah
penerbitan mengalami perluasan makna, di mana memasukkan unsur-unsur buku
elektronik, seperti e-book dalam sebuah website ataupun blog.
Teori penerbitan adalah
semua benda tercetak berisi tulisan atau karangan, kumpulan foto atau
reproduksi karya-karya gambar lainnya, yang mempunyai nilai berita penerangan,
ilmu pengetahuan, dan hiburan. Penerbitan dari asal kata terbit, juga dikenal
dengan istilah publikasi, yaitu media tercetak buku, brosur atau booklet,
pamphlet atau poster, majalah dan surat kabar. Penerbitan dapat dibagi dalam 2
jenis yaitu penerbitan khusus dan penerbitan pers. Segala bentuk penerbitan
dapat diselenggarakan secara tetap (regular) dan tidak tetap. Pada umumnya
penerbitan khusus seperti buku, brosur atau pamphlet, baik yang berbentuk
suplemen atau sisipan suatu majalah dan surat kabar maupun secara lepas,
merupakan penerbitan tidak tetap.
Dalam buku, suatu
penerbitan perusahaan swasta atau pemerintah yang komersial akan mencetak satu
judul sebanyak, misalnya, 3.000 ekslemper dan menunggu selama jumlah bulan atau
beberapa tahun sampai sebagian terjual selama memutuskan untuk melakukan cetak
ulang sebanyak jumlah edisi pertama ataupun lebih. Penerbitan buku, brosur atau
pamphlet yang diselenggrakan oleh kantor-kantor pemerintah biasanya tidak
dijual melainkan diedarkan secara gratis.
Penerbitan pers adalah
media cetak bersifat umum yang teratur waktu terbitnya, setiap hari atau setiap
minggu, berisi berita, ulasan, berbagai macam karangan dan gambar. Menurut
Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan Kentuan Pokok Pers,
penerbitan berkala dan siaran radio, televisi, instansi pemerintah, badan umum
dan badan swasta lainnya. Surat kabar harian adalah penerbitan setiap hari atau
sekurang-kurangnya enam kali seminggu. Penerbitan berkala adalah penerbitan
lainnya yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu, atau sekurang-kurangnya
tiga bulan sekali. Peraturan yang berlaku di Indonesia memberikan pengertian
terbatas tentang pers, karena tidak mencantumkan media massa seperti radio dan
televise serta berbagai jenis penerbitan lainnya yang di mancanegara juga
termasuk dalam kategori penerbitan pers.
Jenis-jenis penerbitan
lain, surat kabar dan majalah kampus serta majalah, jurnal dan bulletin yang di
terbitkan oleh badan-badan pemerintah dan swasta. Di Indonesia,
penerbitan-penerbitan tersebut disebut penerbitan khusus, yakni resminya suatu
media instansi adan organisasi atau publikasi perusahaan yang beredar secara
terbatas dan tidak dipasarkan seperti penerbitan pers. Dari sudut perizinan,
setiap penerbitan khusu wajib memperoleh Surat Tanda Terdaftar (STT) dari
pemerintah. Sedangkan penerbitan pers memiliki Surat Izin Perusahaan Penerbitan
Pers (SIUPP).
Ø Teori
Percetakan
Percetakan adalah
sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar,
terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia
merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Banyak buku, koran, brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak
menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print di atas
film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan
menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.
Teknik percetakan umum
lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis
digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser. Dikenal pula teknik cetak poly
untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk
memberikan kesan menonjol kepada kertas.
- Sejarah
Percetakan mempunyai
catatan sejarahnya sendiri. Sejarah menuliskan informasi tanggal dari gambar
dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 B.C., orang
Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Akan tetapi, percetakan yang kita
ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu.
Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas pada abad pertama
dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea
pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13.
Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia
dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.
Di Eropa, sebelum
percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan.
Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering
menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode
ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan
atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai. Kemungkinan besar
percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika
sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans
manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.
Teknik cetak pertama
kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang
merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak
diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang
digesekkan dengan arang ke atas kertas. Relief uang logam menimbulkan ide untuk
membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak
tinggi.
PT.
Balai Pustaka (Persero)
Balai Pustaka (Ejaan
Van Ophuijsen: Balai Poestaka, bahasa Jawa ejaan lama: Balé Poestaka) adalah
sebuah perusahaan penerbitan dan percetakan milik negara. Balai Pustaka
didirikan dengan nama Commissie voor de Inlansche School en Volkslectuur
(bahasa Belanda: "Komisi untuk Bacaan Rakyat") oleh pemerintah Hindia
Belanda pada tanggal 14 September 1908. Kantoor voor de Volkslectuur atau lebih
dikenal dengan nama "Balai Poestaka" pada tanggal 17 September 1917.
Balai Pustaka menerbitkan kira-kira 350 judul buku per tahun yang meliputi
kamus, buku referensi, keterampilan, sastra, sosial, politik, agama, ekonomi,
dan penyuluhan.
Ø Profile
Perusahaan
- Kantor Pusat
Jalan Bunga No. 8 - 8A
Matraman, Jakarta Timur
Phone : 021-8583369 ; 082117275529
email : ptbalaipustaka@gmail.com
Fax : 021-2962212
- Unit Percetakan I
Jalan Pulokambing Kav.
Pulogadung,
Jakarta Timur
- Unit Percetakan II
Jalan Rawa Gatal
Pulogadung
Jakarta Timur
Ø Dasar
Hukum
Didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1996 tentang pengalihan bentuk Perusahaan
Umum (Perum) Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka, yang kemudian
dikukuhkan melalui Akta Notaris Pendirian Perusahaan Perseroan Penerbitan dan
Percetakan Balai Pustaka tertanggal 30 Desember 1996 oleh Notaris Chufran
Hamal, SH. di Jakarta, dan disahkan oleh Menteri Kehakiman melalui Keputusan
Nomor C2-1820HT.01.01 Tahun 1997 tanggal 17 Maret 1997.
Ø Strategi
Umum
Efisiensi, efektivitas,
dan produktivitas penyelenggaraan seluruh mata rantai kegiatan operasional
perusahaan, sehingga pada gilirannya dapat mempertahankan kinerja perusahaan
pada tingkat simplifikasi dalam penyelenggaraan manajemen perusahaan. Memantau,
mengamati, dan mencermati setiap kebijakan pemerintah di bidang pendidikan,
antara lain kemungkinan perubahan kurikulum pendidikan. Melaksanakan
restrukturisasi di berbagai bidang dalam rangka peningkatan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan manajemen perusahaan. Mengembangkan jaringan kerja
sama dengan penerbitan dan percetakan luar negeri sebagai langkah awal memasuki
pasar global.
Ø Tujuan
Turut melaksanakan dan
menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya, khususnya di bidang perbukuan dan multimedia pendidikan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Ø Visi
Menjadi salah satu
perusahaan yang tangguh dalam bidang Industri Grafika/Industri Informasi.
Ø Misi
MISI NASIONAL : Membantu meningkatkan
ketahanan nasional melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
MISI BUDAYA : Ikut berperan dalam proses
pencerdasan kehidupan bangsa melalui penerbitan dan pemasyarakatan
naskah-naskah dalam wujud b uku dan multimedia pendidikan, serta memelihara dan
mengembangkan naskah nostalgia dan modern.
MISI EKONOMI : Memperoleh keuntungan
ekonomi untuk membantu mempertahankan kemampuan ekonomi nasional, serta mempertahankan
kinerja perusahaan dengan klasifikasi SEHAT dan kualifikasi WAJAR TANPA
PENGECUALIAN.
MISI SOSIAL : Membantu masyarakat untuk
memperoleh bahan bacaan yang bermutu dengan harga yang terjangkau dan membantu
perusahaan- perusahaan yang lemah termasuk perusahaan sejenis.
Ø Buku
Balé Poestaka (Supraba lan Suminten, 1923)
Salah satu novel dalam
bahasa Melayu terbitan Balai Pustaka kala itu yang ternama berjudul Siti
Noerbaja karangan Marah Roesli, seorang penulis dari Minangkabau. Di era itu
juga menjadi penanda penyebaran sastra Jawa Modern. Jumlah buku berbahasa Jawa
lebih banyak dibandingkan yang berbahasa Melayu. Dari penelusuran George Quinn,
pada katalog Balai Pustaka di 1920, ada 40 buku berbahasa Madura, 80 judul
berbahasa Melayu, hampir 100 buku berbahasa Sunda, dan hampir 200 berbahasa
Jawa. Pada tahun ini pula lahir novel Serat Rijanto karangan Raden Bagoes
Soelardi yang menjadi tonggak sastra Jawa modern.
Ø Pegawai
dan Kontributor
Ketika masih bernama
Commisie voor de Inlansche School en Volkslectuur, badan penerbitan ini
dipimpin oleh G.A.J. Hazeu yang dibantu enam orang anggota. Pemimpin
selanjutnya adalah D.A. Rinkes yang menjabat ketika badan ini sudah bernama
Kantor voor de Volkslectuur. Sejumlah sastrawan Indonesia pernah menjadi
redaktur Balai Pustaka, di antaranya Sutan Takdir Alisjahbana, Nur Sutan
Iskandar, Achdiat K. Mihardja, Pramoedya Ananta Toer, Utuy T. Sontani, Rusman
Sutiasumarga, Hammid Jabbar, Abdul Hadi WM, dan Subagio Sastrowardoyo. Setelah
cendekiawan pribumi menulis untuk Balai Pustaka, kecurigaan semula tentang niat
Pemerintah Hindia Belanda di balik Balai Pustaka berangsur berkurang. Beberapa
cendekiawan itu adalah Mohammad Yamin, Agus Salim, Sutomo, Mariah Ulfah
Santoso, Amir Syarifuddin, Mangunsarkoro, Margonohadikumo, Sumanang, dan Bahder
Johan.
Ø Balai
Pustaka Digital
Pada bulan Juni 2013,
Balai Pustaka meluncurkan Balai Pustaka eBookstore atau disingkat BP eStore.
Kemunculan eBookstore ini tidak terlepas dari eBoook yang semakin berkembang di
Indonesia. BP eStore tersedia dan dapat diunduh di Google Play secara gratis.
Buku-buku back list serta buku baru Balai Pustaka kembali diterbitkan dan
dibuat dalam format ebook. Karya fenomenal seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan
dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck kembali dihadirkan, hal ini tidak terlepas
dari masih tingginya peminat karya sastra tersebut.
BP eStore merupakan
aplikasi mobile yang secara resmi dikembangkan oleh PT. Techbator. Selain
menjual buku-buku terbitan Balai Pustaka sendiri, BP eStore juga menjual karya
dari penerbit lain seperti Mizan, Obor dan Rosda Karya serta dari
universitas-universitas besar di Indonesia: Institut Teknologi Bandung,
Universitas Airlangga dan Institut Pertanian Bogor.
Penerapan system
informasi di perusahaan PT. Balai Pustaka (Persero) yang meliputi beberapa
teknologi yang mendukung pada proses pencetakan meliputi proses penerbitan,
percetakan dan distribusi. Selain itu juga penerapan sistem informasi manajemen
berupa prosedur kerja ataupun struktur organisasi manajemennya dalam bentuk
flow chart.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas
yang telah kelompok kami jabarkan, bahwa teknologi Sistem Informasi sangat
dibutuhkan dalam dunia penerbitan dan percetakan. Dan dari salah satu penerbit
dan percetakan yang kita telaah, mereka memiliki bagian tersendiri dalam
mengolah produk melalui Sistem Informasi. Dengan adanya system informasi ini,
maka perusahaan dapat lebih muda menyajikan informasi tentang penjualan dan
pengadaan barang. Mempermudah informasi penjualan dan pengadaan barang, baik
dalam pencarian data, proses pengadaan dan penjualan maupun dalam pembuatan
laporan.Perkembangan Sistem Informasi di dunia penerbitan dan percetakan
sangatlah cepat, sehingga kita tidak boleh ketinggalan informasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar